Pada usia 35, Vincent Vanasch sekali lagi membuktikan mengapa dia dinilai sangat tinggi di hoki dunia. Pada hari Jumat, penjaga gawang veteran Belgia mencegah tantangan Belanda yang ditentukan dalam adu penalti saat juara bertahan membukukan tempat kedua berturut-turut di final Piala Dunia setelah kedua tim bermain imbang 2-2 pada akhir waktu regulasi.
Tiga kali berturut-turut Kiper FIH of the Year (2017-19) menyangkal Thijs van Dam dan Terrance Pieters sementara Seve van Ass melewatkan tembakannya. Belgia mengonversi tiga dari empat upayanya di ujung lain untuk pantas maju ke pertandingan perebutan gelar. Empat tahun lalu, Vanasch menjadi pahlawan di final melawan Belanda dan kali ini tidak berbeda.
Namun, Belgia seharusnya menyelesaikan pertandingan lebih awal. Mereka adalah tim yang lebih baik, menciptakan gelombang demi gelombang tembakan ke gawang dari segala arah tetapi gagal menemukan cara melewati penjaga gawang Belanda Pirmin Blaak. Tom Boon terus mengintai di dalam lingkaran untuk sentuhan terakhir sementara Arthur van Doren, Antoine Kina dan Florent van Aubel terus menciptakan celah dan memasuki lingkaran Belanda.
Untuk dua kuarter pertama, ini lebih tentang kepemilikan dan persentase dan tim membagi penghargaan selama 30 menit. Tim Belgia berharap untuk mencetak gol dari operan udara dari dalam areanya sendiri tetapi tidak dapat menyelesaikan pergerakannya sementara Belanda mencoba melepaskan diri sedikit demi sedikit melalui lapangan tetapi tidak mampu menembus pertahanan Belgia. Butuh film kuat Jip Janssen untuk mendapatkan gol pembuka di menit ke-12 hanya untuk Tom Boon menyamakan skor tiga menit dari babak pertama dengan filmnya sendiri yang menggelegar.
Belgia tampil jauh lebih menyerang dan bertekad pasca istirahat dan berada di seluruh Belanda pada kuarter ketiga, menggerakkan bola melalui lapangan dari segala arah tetapi turnover pada menit ke-35 membuat Belanda mendapatkan tendangan penalti back-to-back dan Janssen mendapat mereka unggul lagi melawan permainan.
Tetapi kecuali beberapa serangan oportunistik di sepanjang garis dasar dengan serangan balik, Belanda tidak banyak menunjukkan upaya mereka, nyaris tidak berhasil memasukkan bola ke dalam lingkaran Belgia saat Tongkat Merah praktis diparkir di setengah Belanda dan akhirnya menyamakan kedudukan di lapangan. pukulan kuarter ke-4, Nicolas de Kerpel tidak membuat kesalahan dalam memasukkan bola melalui kaki Blaak yang terentang. Pukulan penalti pada menit ke-51 untuk tekel terhadap de Kerpel bisa memastikan kemenangan bagi Belgia tetapi melihat Blaak berdiri tegak, menyangkal Boon dan kemudian beberapa lagi, membawa permainan ke adu penalti. Tapi itu bukan hari Oranje.
Hasil: Belanda (Jip Janssen 12′, 36′) Belgia (Tom Boon 27′, Nicolas de Kerpel 45′).